Selasa, 11 November 2014

Arsitektur & Lingkungan

Pertemuan ke-1 
EKOLOGI
merupakan ilmu yang mempelajari interaksi makhluk hidup dan lingkungan (tempat tinggalnya)
FAKTOR UMUM
  1. Faktor Abiotik = Kimia dan Fsika (suhu,air,cahaya,angin,iklim)
  2. Faktor Biotik   = Living Faktor (organisme,populasi,komunitas,ekosistem)
INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOLOGI
  • Interaksi Organisme
  • Mutualisme      = Hubungan sesama makhluk hidup yang saling menguntugkan 
  • Komensalisme =
  • Paratisme         =
  • Predasi             =
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
  • Manusia = memanfaatkan lingkungan 
  • Lingkungan = tumbuhan ,hewan, ekosistem
  • Ekosistem = sungai, laut, hutan 
 Pertemuan ke-2
MANUSIA & LINGKUNGAN
Manusia berinteraksi dengan lingkungan
Manusia mempunyai lingkungan hidup
Manusia di pengaruhi lingkungan
CIRI-CIRI MANUSIA HIDUP
·         SUHU ,
Manusia bersama dengan lingkungan hidupnya  merupakan suatu ekosistem
·         Manusia komponen lingkungan yang dominan.
1.       Deteriorasi
2.       Tetap Lestari
3.       Memperbaiki

MANUSIA & LINGKUNGAN HIDUP
·         Manusia potensi jadi perusak lingkungan
-          Perubahan dengan prinsip ekonomis.
·         Manusia sadar & akan kekeliruan
-          Karena manusia ketergantungan dari kondisi lingkungan.
·         Dari manusia menjadi manusia (pengelola)
-          Makin tinggi kualitas lingkungan manusia maka dapat mengambil.
-          Ekosistem tidak dapat dipisahkan dari unsurnya.
-          Masalah lingkungan sebenarnya hanya bagaimana sifat dan hakikat manusia terhadap lingkungan hiup.
sumber  : catatan
 



Minggu, 09 November 2014

ARSITEKTUR & LINGKUNGAN

Mengapa Konsep Bangunan Hijau Itu Penting?


Beberapa alasan perlunya rumah yang berkonsep ramah lingkungan.


Seorang karyawan berada di salah satu lantai dari gedung bertingkat di Cengkareng, Tangerang (26/9) yang menerapkan konsep hijau. Hal ini ditunjukkan dari desain arsitektural gedung yang membuat pencahayaan gedung mengandalkan terobosan cahaya matahari.. (Hafidz Novalsyah/National Geographic Indonesia)
Ada beberapa alasan konsep go green itu penting dilaksanakan. Pertama adalah sumber daya yang terbatas, sementara semakin banyak orang menggunakannya terus-menerus.
Tentu saja, jika kita ingin generasi masa depan merasakan kualitas kehidupan yang sama dengan kita saat ini, maka langkah go green perlu diambil, salah satunya melalui penerapan konsep bangunan hijau atau green building.
Bangunan hijau atau ramah lingkungan adalah tempat tempat yang tepat untuk memulai langkah tersebut.
Di Amerika Serikat contohnya, bangunan rumah hanya mengonsumsi 14 persen air, 40 persen bahan baku, dan 39 persen energi. Jumlahnya hanya 15 triliun galon air dan 3 miliar ton bahan baku setiap tahun.
Namun, jika hal itu belum cukup meyakinkan Anda, ada beberapa alasan lain Anda harus mendukung rumah yang ramah lingkungan. Simak beberapa alasan tersebut:

Bermanfaat bagi lingkungan
Ingin membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik? Mengimplementasi praktik hijau di rumah Anda atau kantor dapat membantu mengurangi limbah, konservasi sumber daya alam, meningkatkan kualitas udara dan air, dan melindungi ekosistem dan biodiversity.

Bermanfaat bagi keuangan
Ingin mengurangi pengeluaran Anda? Sistem dan material ramah lingkungan mengurangi konsumsi energi, yang secara tidak langsung mengurangi jumlah tagihan Anda. Sistem ini juga meningkatkan nilai aset, keuntungan dan mengurangi waktu pemasaran.

Bermanfaat bagi kesehatan
Ingin hidup lebih sehat? Bangunan hijau tidak hanya baik bagi lingkungan, tetapi juga baik bagi Anda. Desain dan teknologi berkelanjutan meningkatkan kualitas kehidupan penghuni rumah dengan memperbaiki kualitas udara dan air, serta mengurangi polusi udara.
Menurut studi pada 2006 the Center of the Built Environment, University of California, bangunan kantor yang ramah lingkungan dapat meningkatkan produktifitas dan kepuasan pekerja di kantor.
Nah, sudah bisa Anda pertimbangkan menerapkan konsep bangunan hijau?
(Arimbi Ramadhiani, Kompas.com)

SUMBER : 
http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/11/mengapa-konsep-bangunan-hijau-itu-penting 

 

 

ARSITEKTUR & LINGKUNGAN



ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN sering juga disebut dengan “Arsitektur Ekologis” yang menjurus ke pembangunan yang memanfaatkan semua potensi yang berada di alam tanpa merusak atau mengganggu lingkungan sekitar.
Pembangunan harus melihat keadaan dan kondisi lingkungan sekitar dan iklim yang ada




ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN sering juga disebut dengan “Arsitektur Ekologis” yang menjurus ke pembangunan yang memanfaatkan semua potensi yang berada di alam tanpa merusak atau mengganggu lingkungan sekitar.
 
Pembangunan harus melihat keadaan dan kondisi lingkungan sekitar dan iklim yang ada. Membahas tentang bangunan yang bersifat go green, sekarang ini seluruh dunia semarak mendesain dan membangun bangunan yang menerapkan konsep ini. berawal dari kesadaran akan mulai menipisnya sumber daya alam yang tidak dapat terbaharui maka para arsitek mendesain bangunan-bangunan yang memanfaatkan tenaga dari alam seperti matahari dan angin.
beberapa contoh BANGUNAN HEMAT ENERGI:



1. PEARL RIVER TOWER

 

Pearl River Tower yang berdiri kokoh di Guangzhou, China, disebut sebagai salah satu arsitektur paling hemat energi di dunia. Dirancang oleh sebuah perusahaan yang berbasis di Chicago, Skidmore, Owings & Merrill (SOM), tujuan awal dari desain Pearl River Tower adalah untuk membangun sebuah gedung hemat energi.

Bangunan megah itu mengonsumsi energi 60% lebih sedikit dari bangunan dengan ukuran serupa. Pearl River Tower memanfaatkan angin untuk memenuhi kebutuhan energinya, yang mengarahkan angin ke empat bukaan di lantai mekanik bangunan tersebut.
Selain mengemudikan turbin, angin yang ditarik juga diarahkan seluruh sistem ventilasi menara.



Panel surya skala besar dipasang pada bangunan fasad untuk menghasilkan energi dari sinar matahari. Penggunaan pencahayaan alami dimaksimalkan melalui kontrol yang merespon terhadap cahaya dan diintegrasikan ke dalam sistem tirai otomatis. Tirai itu sendiri dilengkapi dengan sel fotovoltaik, jadi bahkan ketika tirai ditutup, energi matahari masih tetap dapat dipanen.














2.      KIKO HOUSE


                Kiko House, rumah tinggal dengan konsep hemat energi yang praktis ini terletak di Tyrol, Austria, dengan luas total 2583 m2. Pemiliknya yaitu sebuah keluarga kecil dengan 2 putri menginginkan konsep yang berbeda untuk rumah mereka ini. Pasangan suami istri ini menginginkan rumah yang terbuka antara interior dan eksteriornya, sedangkan kedua putrinya memimpikan rumah dengan sebuah menara tinggi untuk kamar tidurnya. Maka hasil
akhirnya, sebuah rumah dua lantai dengan pemandangan terbuka ke taman yang luas.

Rumah terbagi menjadi 2 bagian, bagian pertama merupakan living area terletak di tengah dan dua boks hijau yang berfungsi sebagai garasi dan ruangan kosong diletakkan di luar bangunan utama. Ruangan utama terdiri dari lantai 1 yang merupakan area publik seperti meja makan dan dapur, lantai ke dua terdiri dari kamar tidur dan kamar anak yang mengelilingi sebuah ruang kerja dengan pemandangan langsung ke jalan.




Yang unik adalah dibuatnya 2 buah gelembung transparan yang kemudian diisi dengan kursi gantun yang bisa berputar untuk tempat duduk anak-anak. Bukaan di seluruh bagian rumah memungkinkan pemilik bisa mengakses pemandangan dari berbagai sudut rumah. Sebagai tambahan, rumah ini menyimpan banyak energi akibat melimpahnya pencahayaan dan penghawaan alami yang ada.




3. BAHRAIN WORLD TRADE CENTER
 

Bahrain World Center atau Bahrain WTC, berlokasi di Al-Manamah, Bahrain, dengan arsitek Shaun Killa (Atkins).





 Keunikan desain dari bangunan ini adalah penggunaan Green Technology. Arsiteknya yaitu Shaun Killa. Dia terinspirasi dari bentukkan layar kapal tradisional, dan pemanfaatan energi angin untuk dapat berlayar. Inspirasi tersebut membuat Killla mendapatkan ide untuk konsep bangunannya. Penerapan konsep pada bangunan ini terlihat pada desain bangunan yaitu 2 skyscrapers yang menyerupai dua layar kapal yang mengembang. Skycrapers tersebut dihubungkan dengan 3 jembatan yang berfungsi juga sebagai pemegang wind turbin.
Bentukkan skyscrapers mengarahkan angin menuju wind turbin. Wind turbin akan menangkap energi angin merubahnya menjadi energi listrik. Untuk dapat menerapkan konsep tersebut Killa mencari lokasi yang tepat. Desain jembatan  menjadi perhatian dalam bangunan ini, disebabkan jembatan menerima getaran dari wind turbin. Killa juga mendesain facade bangunan dengan menggunakan double glass untuk memperkecil beban AC




SUMBER :
ID LINE: k-awan

 
biz.