Minggu, 09 November 2014

ARSITEKTUR & LINGKUNGAN



ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN sering juga disebut dengan “Arsitektur Ekologis” yang menjurus ke pembangunan yang memanfaatkan semua potensi yang berada di alam tanpa merusak atau mengganggu lingkungan sekitar.
Pembangunan harus melihat keadaan dan kondisi lingkungan sekitar dan iklim yang ada




ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN sering juga disebut dengan “Arsitektur Ekologis” yang menjurus ke pembangunan yang memanfaatkan semua potensi yang berada di alam tanpa merusak atau mengganggu lingkungan sekitar.
 
Pembangunan harus melihat keadaan dan kondisi lingkungan sekitar dan iklim yang ada. Membahas tentang bangunan yang bersifat go green, sekarang ini seluruh dunia semarak mendesain dan membangun bangunan yang menerapkan konsep ini. berawal dari kesadaran akan mulai menipisnya sumber daya alam yang tidak dapat terbaharui maka para arsitek mendesain bangunan-bangunan yang memanfaatkan tenaga dari alam seperti matahari dan angin.
beberapa contoh BANGUNAN HEMAT ENERGI:



1. PEARL RIVER TOWER

 

Pearl River Tower yang berdiri kokoh di Guangzhou, China, disebut sebagai salah satu arsitektur paling hemat energi di dunia. Dirancang oleh sebuah perusahaan yang berbasis di Chicago, Skidmore, Owings & Merrill (SOM), tujuan awal dari desain Pearl River Tower adalah untuk membangun sebuah gedung hemat energi.

Bangunan megah itu mengonsumsi energi 60% lebih sedikit dari bangunan dengan ukuran serupa. Pearl River Tower memanfaatkan angin untuk memenuhi kebutuhan energinya, yang mengarahkan angin ke empat bukaan di lantai mekanik bangunan tersebut.
Selain mengemudikan turbin, angin yang ditarik juga diarahkan seluruh sistem ventilasi menara.



Panel surya skala besar dipasang pada bangunan fasad untuk menghasilkan energi dari sinar matahari. Penggunaan pencahayaan alami dimaksimalkan melalui kontrol yang merespon terhadap cahaya dan diintegrasikan ke dalam sistem tirai otomatis. Tirai itu sendiri dilengkapi dengan sel fotovoltaik, jadi bahkan ketika tirai ditutup, energi matahari masih tetap dapat dipanen.














2.      KIKO HOUSE


                Kiko House, rumah tinggal dengan konsep hemat energi yang praktis ini terletak di Tyrol, Austria, dengan luas total 2583 m2. Pemiliknya yaitu sebuah keluarga kecil dengan 2 putri menginginkan konsep yang berbeda untuk rumah mereka ini. Pasangan suami istri ini menginginkan rumah yang terbuka antara interior dan eksteriornya, sedangkan kedua putrinya memimpikan rumah dengan sebuah menara tinggi untuk kamar tidurnya. Maka hasil
akhirnya, sebuah rumah dua lantai dengan pemandangan terbuka ke taman yang luas.

Rumah terbagi menjadi 2 bagian, bagian pertama merupakan living area terletak di tengah dan dua boks hijau yang berfungsi sebagai garasi dan ruangan kosong diletakkan di luar bangunan utama. Ruangan utama terdiri dari lantai 1 yang merupakan area publik seperti meja makan dan dapur, lantai ke dua terdiri dari kamar tidur dan kamar anak yang mengelilingi sebuah ruang kerja dengan pemandangan langsung ke jalan.




Yang unik adalah dibuatnya 2 buah gelembung transparan yang kemudian diisi dengan kursi gantun yang bisa berputar untuk tempat duduk anak-anak. Bukaan di seluruh bagian rumah memungkinkan pemilik bisa mengakses pemandangan dari berbagai sudut rumah. Sebagai tambahan, rumah ini menyimpan banyak energi akibat melimpahnya pencahayaan dan penghawaan alami yang ada.




3. BAHRAIN WORLD TRADE CENTER
 

Bahrain World Center atau Bahrain WTC, berlokasi di Al-Manamah, Bahrain, dengan arsitek Shaun Killa (Atkins).





 Keunikan desain dari bangunan ini adalah penggunaan Green Technology. Arsiteknya yaitu Shaun Killa. Dia terinspirasi dari bentukkan layar kapal tradisional, dan pemanfaatan energi angin untuk dapat berlayar. Inspirasi tersebut membuat Killla mendapatkan ide untuk konsep bangunannya. Penerapan konsep pada bangunan ini terlihat pada desain bangunan yaitu 2 skyscrapers yang menyerupai dua layar kapal yang mengembang. Skycrapers tersebut dihubungkan dengan 3 jembatan yang berfungsi juga sebagai pemegang wind turbin.
Bentukkan skyscrapers mengarahkan angin menuju wind turbin. Wind turbin akan menangkap energi angin merubahnya menjadi energi listrik. Untuk dapat menerapkan konsep tersebut Killa mencari lokasi yang tepat. Desain jembatan  menjadi perhatian dalam bangunan ini, disebabkan jembatan menerima getaran dari wind turbin. Killa juga mendesain facade bangunan dengan menggunakan double glass untuk memperkecil beban AC




SUMBER :

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

ID LINE: k-awan

 
biz.