ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN sering juga disebut dengan “Arsitektur Ekologis” yang menjurus ke pembangunan yang memanfaatkan semua potensi yang berada di alam tanpa merusak atau mengganggu lingkungan sekitar.
Pembangunan harus melihat keadaan dan kondisi lingkungan sekitar dan iklim yang ada
ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN sering juga disebut dengan “Arsitektur Ekologis” yang menjurus ke pembangunan yang memanfaatkan semua potensi yang berada di alam tanpa merusak atau mengganggu lingkungan sekitar.
Pembangunan harus melihat keadaan dan kondisi lingkungan sekitar dan iklim yang ada. Membahas tentang bangunan yang bersifat go green, sekarang ini seluruh dunia semarak mendesain dan membangun bangunan yang menerapkan konsep ini. berawal dari kesadaran akan mulai menipisnya sumber daya alam yang tidak dapat terbaharui maka para arsitek mendesain bangunan-bangunan yang memanfaatkan tenaga dari alam seperti matahari dan angin.
beberapa contoh BANGUNAN HEMAT ENERGI:
1. PEARL RIVER TOWER
Pearl River
Tower yang berdiri kokoh di Guangzhou, China, disebut sebagai salah satu
arsitektur paling hemat energi di dunia. Dirancang oleh sebuah perusahaan yang
berbasis di Chicago, Skidmore, Owings & Merrill (SOM), tujuan awal dari
desain Pearl River Tower adalah untuk membangun sebuah gedung hemat energi.
Bangunan
megah itu mengonsumsi energi 60% lebih sedikit dari bangunan dengan ukuran
serupa. Pearl River Tower memanfaatkan angin untuk memenuhi kebutuhan
energinya, yang mengarahkan angin ke empat bukaan di lantai mekanik bangunan
tersebut.
Selain
mengemudikan turbin, angin yang ditarik juga diarahkan seluruh sistem ventilasi
menara.
Panel surya
skala besar dipasang pada bangunan fasad untuk menghasilkan energi dari sinar
matahari. Penggunaan pencahayaan alami dimaksimalkan melalui kontrol yang
merespon terhadap cahaya dan diintegrasikan ke dalam sistem tirai otomatis.
Tirai itu sendiri dilengkapi dengan sel fotovoltaik, jadi bahkan ketika tirai
ditutup, energi matahari masih tetap dapat dipanen.
2.
KIKO HOUSE
Kiko House, rumah tinggal dengan konsep hemat energi yang praktis ini terletak
di Tyrol, Austria, dengan luas total 2583 m2. Pemiliknya yaitu sebuah keluarga
kecil dengan 2 putri menginginkan konsep yang berbeda untuk rumah mereka ini.
Pasangan suami istri ini menginginkan rumah yang terbuka antara interior dan
eksteriornya, sedangkan kedua putrinya memimpikan rumah dengan sebuah menara
tinggi untuk kamar tidurnya. Maka hasil
akhirnya,
sebuah rumah dua lantai dengan pemandangan terbuka ke taman yang luas.
Rumah
terbagi menjadi 2 bagian, bagian pertama merupakan living area terletak di
tengah dan dua boks hijau yang berfungsi sebagai garasi dan ruangan kosong
diletakkan di luar bangunan utama. Ruangan utama terdiri dari lantai 1 yang
merupakan area publik seperti meja makan dan dapur, lantai ke dua terdiri dari
kamar tidur dan kamar anak yang mengelilingi sebuah ruang kerja dengan
pemandangan langsung ke jalan.
Yang unik
adalah dibuatnya 2 buah gelembung transparan yang kemudian diisi dengan kursi
gantun yang bisa berputar untuk tempat duduk anak-anak. Bukaan di seluruh
bagian rumah memungkinkan pemilik bisa mengakses pemandangan dari berbagai
sudut rumah. Sebagai tambahan, rumah ini menyimpan banyak energi akibat
melimpahnya pencahayaan dan penghawaan alami yang ada.
3.
BAHRAIN WORLD TRADE CENTER
Bahrain
World Center atau Bahrain WTC, berlokasi di Al-Manamah, Bahrain, dengan arsitek
Shaun Killa (Atkins).
Keunikan
desain dari bangunan ini adalah penggunaan Green Technology. Arsiteknya yaitu
Shaun Killa. Dia terinspirasi dari bentukkan layar kapal tradisional, dan
pemanfaatan energi angin untuk dapat berlayar. Inspirasi tersebut membuat
Killla mendapatkan ide untuk konsep bangunannya. Penerapan konsep pada bangunan
ini terlihat pada desain bangunan yaitu 2 skyscrapers yang menyerupai dua layar
kapal yang mengembang. Skycrapers tersebut dihubungkan dengan 3 jembatan yang
berfungsi juga sebagai pemegang wind turbin.
Bentukkan
skyscrapers mengarahkan angin menuju wind turbin. Wind turbin akan menangkap
energi angin merubahnya menjadi energi listrik. Untuk dapat menerapkan konsep
tersebut Killa mencari lokasi yang tepat. Desain jembatan menjadi
perhatian dalam bangunan ini, disebabkan jembatan menerima getaran dari wind
turbin. Killa juga mendesain facade bangunan dengan menggunakan double glass
untuk memperkecil beban AC
0 komentar:
Posting Komentar